Potensi Antioksidan Beras Analog Dari Sagu Baruk (Arenga microcarpa) dan Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L. Poiret)
Abstract
Beras analog merupakan tiruan dari beras yang terbuat dari bahan-bahan seperti umbi-umbian dan serealia yang bentuk maupun komposisi gizinya mirip seperti beras. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis senyawa dan aktivitas antioksidan dari beras analog sagu baruk dan ubi jalar ungu. Senyawa antioksidan yang diuji yaitu total fenolik, sedangkan aktivitas antioksidan yaitu aktivitas penangkal radikal bebas yang diuji secara spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beras analog mengandung total fenolik tertinggi pada F1 (Tepung sagu baruk dan tepung ubi jalar ungu dengan konsentrasi 50%) yaitu sebesar 43,16 mg/mL sampel dan memiliki aktivitas penangkal radikal bebas sebesar 93,92%. Kandungan total fenolik berkorelasi dengan aktivitas penangkal radikal bebas dengan nilai koefisien korelasi r = 0,983. Beras analog dari sagu baruk dan ubi jalar ungu berpotensi sebagai antioksidan.
References
Astawan, M., dan Widowati, S., (2005), Evaluasi Dan Indeks Glikemik, Ubi Jalar Sebagai Dasar Pengembangan Pangan Fungsional. Laporan Hasil Penelitian Riset Unggulan Startegi Nasional. Diversifikasi Pangan Pokok. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
BPS (Badan Pusat Statistik), (2018). Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam angka 2018. BPS Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sangihe.
Gaulejac, N. S-C., Provost, C., and Vivas, N., (1998), Comparative Study of Polyphenol Scavenging Activities Assessed by Different Methods. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 47, pp. 425-431.
Ginting, E., Utomo, J. S., Yulifianti, R., dan Jusuf, M, (2011), Potensi ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional. Iptek Tanaman Pangan, 6, pp. 116-138
Harborne, J. B., (1983), Metode Fitokimia, ITB Bandung, Bandung.
Husna, N, L., Novita, M., dan Rohaya, S., (2013), Kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan ubi jalar ungu segar dan produk olahannya. Agritech, 33, pp. 296-302
Jeong, S. M., Kim, S. Y., Kim, D. R., Jo, S. C., Nam, K. C., Ahn D. U., and Lee, S. C., (2005), Effect of Heat Treatment on the Antioxidant Activity of Extracts from Citrus Peels, Journal of Agricultural and Food Chemistry, 52, pp. 3389-3393.
Matthaus, B., (2002), Antioxidant Activity of Extracts Obtained from Residues of Different Oilseeds, Journal of Agricultural and Food Chemistry, 50, pp. 3444-3452.
Molyneux, P., (2004), The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhidrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity, Journal Science Technology, 26, pp. 211-219.
Paixao, N., Perestrelo, R., Marques, J. C., and Camara, J. S., (2007), Relationship between antioxidant capacity and total phenolic content of red, rose´ and white wines, Food Chemistry, 105, pp. 204–214 pp.
Pridata, G. P., (2016), Pengaruh penambahan campuran tepung ubi jalar ungu dan tepung sagu terhadap pembuatan beras analog ubi kayu. [Tesis]. Universitas Andalas. Padang.
Rebaya, A., Belghith, S. I., Baghdikian, B., Leddet, V. M., Mabrouki, F., Olivier, E., Cherif, J. K., and Ayadi, M. T., (2015). Total Phenolic, Total Flavonoid, Tannin Content, and Antioxidant Capacity of Halimium halimifolium (Cistaceae), Journal of Applied Pharmaceutical Science, 5 (1), pp. 52-57.
Septiana, A. T., dan Asnani, A., (2013), Antioxidan activity of Sargassum duplicatum seaweed extract. Jurnal Teknologi Pertanian, 14, pp. 79-86
Shahidi, F., and Naczk, M., (2004), Phenolich in Food Neutraceuticals. CRC Press. Florida.
Slamet, B, (2012), IPB Kembangkan Beras dari Tepung Nonpadi. http://indonesianic. wordpress.com/2012/04/14/ipb-kembangkan-beras-dari-tepung-nonpadi/. Diakses Maret 2019.

