Analisis Curah Hujan dan Temperatur di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah

Abstract

Iklim adalah jalannya cuaca atau serangkaian fenomena cuaca di wilayah tertentu sepanjang tahun dan dari tahun ke tahun. Perubahan iklim terutama disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca yang disebabkan oleh industri. Menurut laporan 2013 oleh Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), pemanasan global telah meningkat selama abad terakhir karena peningkatan produksi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer yang disebabkan oleh  penggunaan bahan bakar fosil dan bahan bakar lainnya serta aktivitas manusia seperti perubahan penggunaan lahan. Iklim sangat penting karena banyak peristiwa alam telah menyebabkan banyak bencana, seperti banjir, tanah longsor, gelombang laut besar dan gejala el-nino dan la-nina, yang dianggap sangat berbahaya. Perubahan iklim mempengaruhi banyak sektor, termasuk pertanian. Di sektor pertanian, perubahan iklim mempengaruhi pola pembibitan, mengurangi hasil panen, mengubah intensitas tanam, hama dan banyak lagi. Nabire merupakan salah satu daerah yang juga mengalami perubahan iklim. Perubahan iklim dapat ditentukan dengan menganalisis perubahan curah hujan dan faktor iklim, salah satunya suhu. Suhu juga dapat diukur menggunakan rumus Braak. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian curah hujan dan suhu di wilayah administrasi Nabire. Penelitian dilakukan di Nabire dengan metode survei dan dibahas secara deskriptif. Hasil regresi linear terhadap curah hujan dan Temperatur di Nabire menunjukkan ada perubahan tiap tahunnya. Curah hujan mengalami perubahan sebanyak 0.782 mm/tahun, sedangkan temperatur mengalami perubahan sebesar 0,1436^oC tiap tahunnya. Nabire memiliki curah hujan dengan intensitas sedang. Dalam penentuan temperatur berdasarkan ketinggian tempat, formula Braak dapat diaplikasikan di kabupaten Nabire.